Kamis, 05 Maret 2009

Rumah Gadang mande Rubiah

Museum Mande Rubiah

Latar Sejarah

Museum Mande Rubiah atau yang lebih dikenal dengan Rumah Gadang Mande Rubiah. Museum ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda pusaka peninggalan Bundo Kanduang (konon di Lunang berganti nama dengan Mande Rubiah) dan benda-benda peninggalan keturunan atau pewarisnya.

Sejarah berdirinya museum ini tidak terlepas dari sejarah hijrahnya Bundo Kanduang berserta keluarganya serta pengikutnya sekitar tahun 1520 M dari Pagarruyung ke Lunang. Ratusan tahun keberadaan rumah dan penghuninya ini sengaja disembunyikan untuk memegang amanah yang mereka terima dan harus dirahasiakan secara turun temurun. Barulah sekitar tahun 70an, mulai terbetik berita bahwa di Lunang masih ada keturunan dari Kerajaan Pagarruyung yang disertai dengan peninggalan-peninggalan kerajaan serta terdapat pula makam Bundo Kanduang, dan Tuanku, Puti Bungsu, Cindua Mato dan pengikutnya. Setelah melalui beberapa pendekatan oleh pemerintah dengan instansi terkait dengan pihak keluarga Mande Rubiah maka pada tanggal 8 - 15 Maret 1980 diresmikan Rumah Gadang Mande Rubiah sebagai Museum sekaligus dilaksanakan pameran benda-benda sejarah Mande Rubiah. Museum ini dikelola oleh Yayasan Museum Mande Rubiah melalui SK Bupati Pesisir Selatan nomor 1.08.26/268/BPT-PS/1998, dan dibawah pembinaan Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Pesisir Selatan.

Koleksi

Koleksi museum berjumlah 213 buah yang terdiri dari naskah, uang logam/kerta, senjata tajam, peralatan dapur, alat upacara agama, alat upacara adat, pakai adat, telur burung garuda, senjata api, piring besar porselin, lampu, tongkat dan lain-lain.

Lokasi

Museum Mandeh Rubiah menempati areal seluas 20.000 m2 dengan luas bangunan 1000 m2 beralamat di Kampung Lubuk Sitepung, Nagari Lunang, Kecamatan Lunang Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan.

Transportasi

Untuk dapat menuju ke Museum Mande Rubiah dapat ditempuh melalui darat, laut, maupun udara dengan jarak tempuh:

- dari Bandara Internasional Minangkabau ke museum 240 km

- dari pelabuhan Teluk Bayur ke museum 230 km

- dari terminal bus ke museum 20 km.

Waktu kunjung museum

Secara khusus setiap jumat, Minggu dan hari besar Islam

Karcis masuk

Tidak dipungut biaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar